Jakarta,detiksatu.com _Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Perkumpulan Penasihat Dan Konsultan Hukum Indonesia (DPD PERHAKHI) Maluku bersilaturahim dengan General Manager PT. PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara, Awat Tuhuloula, Rabu (08/01/2025).
Dalam pertemuan tersebut, DPD PERHAKHI Maluku melontarkan beberapa pokok fikiran dalam mendukung dan mengapresiasi kinerja General Manager PT. PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara, hal itu termasuk pengoperasian listrik 24 jam, dan bantuan listrik gratis kepada warga tidak mampu.
Menurut Paman Nurlette, selaku ketua DPD PERHAKHI Maluku menyampaikan tujuan mereka silaturahim dengan General Manager dan pimpinan PT. PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara, untuk berdiskusi dan ingin memperoleh kepastian informasi tentang peningkatan jam operasional listrik 24 jam di beberapa lokasi pada 2025, dan mengapresiasi realisasi program listrik gratis secara sukarela yang diinisiasi oleh pegawai PLN.
"Tujuan kami bersilaturahim dengan bapak Awat Tuhuloula, selaku General Manager PT. PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara, ingin mengetahui informasi pasti terkait pengoperasian listrik 24 jam di beberapa lokasi di Maluku termasuk pulau Buano pada tahun 2025, dan progam listrik gratis secara sukarela kepada warga tidak mampu oleh pegawai PLN UIW Maluku dan Malut", kata Nurlette.
Menurutnya kinerja baik dan kepedulian PT. PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara terkait peningkatan jam operasional 24 jam dan bantuan listrik gratis, harus di apresiasi sebagai bentuk komitmen nyata PLN menyediakan listrik yang berkeadilan untuk wilayah 3T.
Sebelumnya, akhir tahun 2024 delapan lokasi mendapatkan pelayanan listrik 24 jam ini, yakni : Geser, Ondor, Kesui, Kiandarat, Olong, Serwawu, Kur, dan Jerol. Desa-desa ini tersebar di Kabupaten SBB, Maluku Tengah, Kota Tual, Maluku Tenggara, hingga Saumlaki. Diketahui delapan desa ini awalnya memiliki akses layanan energi listrik hanya 12 jam sehari.
"Kita harus berterima kasih kepada pihak PLN dan Pemerintah pusat melalui Kementerian ESDM RI atas upaya dan kerja kerasnya, sehingga beberapa lokasi di Maluku dapat terealisasi pengoperasian listrik 24 jam. Meskipun seperti diketahui usaha tersebut tentu tidak mudah, karena membutuhkan proses dan kolaborasi dari berbagai pihak," ungkap Nurlette.
Lanjutnya, perkejaan pihak PLN dilapangan tidak semudah yang dibayangkan, sebab mereka diperhadapkan dengan Medan dan Dinamika sosial yang kompleksitas. Misalnya seperti merintis jalan di desa terpencil yang belum memiliki akses jalan untuk pasokan listrik, distribusi infrastruktur listrik hingga menghadapi keanekaragaman perspektif masyarakat.
Ia menambahkan DPD PERHAKHI Maluku sangat mengapresiasi kinerja General Manager PT. PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara, Awat Tuhuloula dan jajarannya, yang dinilai mampu melaksanakan tugas secara baik dalam menjawab kebutuhan peningkatan jam operasional listrik di desa-desa terpencil di Maluku dan Maluku Utara, terutama desa-desa yang belum terjangkau listrik.
"Kami sangat mengapresiasi kinerja bapak Awat Tuhuloula dan jajarannya, karena beliau hampir telah mengunjungi semua pelosok daerah di Maluku dan Maluku Utara untuk memastikan semua desa diusahakan mendapatkan pemasangan listrik. Selain itu, peningkatan jam operasi beberapa desa di Maluku dari 6 jam menjadi 12 jam, dan 12 jam menjadi 24 jam termasuk di kampung halaman saya pulau Buano," tutur Nurlette.
Di tempat yang sama General Manager PT. PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara, Awat Tuhuloula, menyatakan pihaknya selama ini telah menjalankan tugas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan berdasarkan instruksi pemerintah pusat serta bermitra dengan pemerintah daerah dalam mendukung program pemerintah pusat.
"Kami dari PT. PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara, tentu menjalankan tugas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta selalu berdasarkan arahan dari pemerintah, baik itu pemerintah pusat maupun pemerintah daerah", Katanya.
Menurutnya saat jelang tahun Baru 2025, PLN UIW MMU telah secara resmi meningkatkan layanan listrik dari 12 jam ke 24 jam bagi masyarakat di 8 desa di Maluku. Hal itu merupakan bagian dari komitmen nyata PLN dalam menghadirkan listrik, terutama di wilayah 3T.
Awat juga mengatakan, bahwa peresmian listrik 24 jam di delapan lokasi juga merupakan bentuk Negara hadir untuk masyarakat wilayah timur Indonesia. Dengan menyediakan akses listrik, kebutuhan primer masyarakat turut terpenuhi.
"Langkah kami untuk meningkatkan jam operasi listrik 24 jam pada 8 delapan lokasi yang tersebar di Maluku, merupakan komitmen nyata PLN dalam menyediakan listrik yang berkeadilan bagi masyarakat, termasuk kawasan Terdepan, Terluar dan Tertinggal," ungkap Awat.
Ia menambahkan mereka siap melaksanakan arahan pemerintah pusat untuk mengalihkan status operasi 24 jam untuk seluruh wilayah di Maluku, namun hal itu tetap di lakukan secara bertahap dengan pertimbangan asfek pendukung.
"Kami siap melaksanakan instruksi Menteri ESDM, pak Bahlil Lahadalia selaku representasi pemerintah pusat untuk segera memberikan akses kelistrikan secara penuh kepada masyarakat yang tinggal di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Sebab, masih ada beberapa desa di Maluku yang belum teraliri listrik selama 24 jam, namun hal itu dilaksanakan secara bertahap. Tutupnya.
Tim