-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Viral...!!! Dulu Sukses Jadi Pegawai BUMN, Budi Kini Banting Setir Jadi Tukang Sapu Jalanan, Ngaku Menyesal

Januari 29, 2025 | Januari 29, 2025 WIB Last Updated 2025-01-29T16:08:05Z
Jakarta,detiksatu.com _Dulu sukses menjadi seorang pegawai perusahaan besar, kini banting setir jadi tukang sapu jalanan.

Kisah itu dialami oleh Budi Santoso (51) yang kini menjalani pekerjaanya membersihkan area Taman Mayangkara, Surabaya, Jawa Timur. 

Sekitar 28 tahun yang lalu memakai baju berjas dengan identita pegawai badan usaha milik negara (BUMN), kini Budi memakai baju oranye dengan memegang sapu membersihkan pinggiran jalan Kota Surabaya.


Budi mengatakan, ketika lulus dari Sekolah Teknik Menengah (STM) pada tahun 1993, ia langsung diterima di sebuah perusahaan besar.

Kemudian, pada 1997, Budi resmi diangkat sebagai pegawai BUMN.

Ketika itu, ia masih sangat muda dan dipenuhi oleh ambisi serta keegoisan.

Sering kali, Budi memberontak dan tidak mau mengikuti aturan-aturan yang ada

Karena kalau BUMN kan banyak aturan yang mengikat, misal jam 07.00 harus masuk, jam sekian makan siang, jam sekian pulang, tanggal sekian libur. Nah, di situ saya berontak," ucap Budi, Sabtu (25/1/2025), dikutip dari Kompas.com.

Empat tahun bertahan dengan pangkat II , akhirnya Budi terkena non-job dan ditempatkan di pendidikan perusahaan selama setahun.

Di situ pokoknya datang jam 07.00 WIB, terus duduk di sini nanti datang seperti guru pembimbing, guru kerohanian, guru kesehatan, kami dengarkan. Selama satu tahun saya seperti itu, jenuh banget. Ada sekitar 12 orang," katanya. 

Setelah diaktifkan kembali, Budi menuturkan dia tidak kapok, bahkan masih sering kali membolos kerja. 

Karena itu, dia dipindahkan ke Pulau Karangjamuang, daerah lepas pantai Samudera Pasifik, untuk menjaga mercusuar. 
Selama enam bulan saya di sana. Sistemnya seminggu kerja, seminggu libur," kata Budi. 
Kemudian, dia dipindahkan lagi untuk bertugas mengikuti kapal-kapal kargo baru yang sedang menuju ke pelabuhan Timika. 

Selepas tiga tahun bekerja, dia merasa sudah tidak betah. Lalu, dia memutuskan untuk mengundurkan diri pada 2004.

Hidup setelah mengundurkan diri

Kemudian, Budi pun banting setir menjadi buruh pembuatan suku cadang alat-alat pabrik selama sekitar 16 tahun.

Sayangnya, pada 2020, Covid-19 melanda Indonesia. Penjualan pabrik, tempat dia bekerja, menurun drastis hingga akhirnya bangkrut.

Banyak pegawai yang terkena PHK, termasuk Budi.

Namun, nasib orang memang tidak ada yang tahu. Setelah sempat menganggur selama satu tahun, akhirnya Budi mendapat setitik harapan.

Dia menceritakan, saat itu para anggota dewan dari suatu partai sedang melakukan reses ke masing-masing daerah pemilihan (dapil) untuk mendengar aspirasi dan keluhan dari masyarakat. 

Pada saat itu, ya saya sampaikan kalau saya belum dapat kerja lagi setelah di PHK," ucapnya. 

Meskipun tidak berharap banyak, sekitar tahun 2021, dia mendapatkan panggilan pekerjaan dari Dinas Lingkungan Hidup sebagai tukang sapu jalanan. 

Demi mencukupi kebutuhan keluarganya, Budi menerima tawaran tersebut.

Ya mau bagaimana lagi? Namanya juga harus mencukupi kebutuhan keluarga," tuturnya. 

Berdasarkan pengalamannya, Budi mengakui dia memang melakukan kesalahan saat muda. 

Dia berpesan bahwa segala perbuatan yang akan kita lakukan sebaiknya harus dipikir matang-matang terlebih dahulu. 

Saya pun juga berpesan seperti itu kepada anak saya. Akhirnya sekarang dia SMK, magang, kuliah, sampai kerjanya di bidang yang sama, enggak pindah-pindah," tuturnya.

Tim redaksi 

×
Berita Terbaru Update