Monopoli paket pekerjaan pemerintah oleh segelintir perusahaan dan juga sektor jasa, khususnya penerbangan juga sudah terjadi dan tergolong masif.
Pengendalian harga dan perbaikan layanan tidak mendapatkan perhatian oleh penyelenggara pemerintahan sebelumnya, misalnya harga BBM, dan termasuk Bahan pokok kadaluarsa yg bebas dijual.
Jarang dan bahkan tak pernah kita dengar FORKOPIMDA yang memiliki Tupoksi menengarai kompleksitas problem di atas melakukan rapat bersama untuk mencari solusi, sebaliknya tampak mereka jalan sendiri-sendiri.
Bupati Atenius Murib lahir besar di Kampung Megapura dan terakhir menjabat Dandim sehingga sudah tahu semua masalah tersebut dengan strategi untuk menyelesaikannya.
Saran saya adalah pertama-tama mental dan kompetensi aparatur penyelenggara harus diluruskan dan digembleng/dilatih, seperti halnya Bupati setelah dilantik langsung di Bimtek saat ini di Jakarta.
ASN harus benar-benar berkompeten karena mereka adalah eksekutor semua program kegiatan dan pelaksana visi dan misi Bupati.
Kepemimpinan tegas dan terukur dibutuhkan untuk mengatasi kompleksitas problem masyarakat adat Jayawijaya dan Tuhan memilih Atenius Murib untuk mengatasinya. Saya menyaksikan Bupati Atenius Murib menangis dan meninggalkan karirnya untuk menolong masyarakat adat Jayawijaya. Maka saya sangat Yakin Atenius Murib sebagai orang Hubula akan lakukan yang terbaik.
Tim redaksi
