Purwakarta,detiksatu.com || Menteri koordinator Bidang Insfratruktur dan pembangunan kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berserta jajarannya mengadakan kunjungan ke PLTS Terapung Cirata di kabupaten Purwakarta Jawa Barat pada hari Kamis 6/1/2015.
Dalam kunjungannya tersebut AHY mendapatkan keterangan dari pihak BUMN PLN Nusantara Rachmanoe Indarto selaku
Director of Coal Power Plant Operation at PT PLN Nusantara Power tentang perkembangan PLTS terapung Cirata yang sudah berjalan selama ini dan rencana pengembangannya kedepannya.
Dalam memberikan keterangannnya kepada AHY, Rachmanoe mengatakan "PLTS terapung Cirata tahap satu ini baru terealisasi 4% menempati area seluas 200 Hektar dengan jumlah 13 iline yang masing-masing iline menempati 10 Hektar
Dari jumlah keseluruhannya yang mencapai 340 ribu panel Surya" ujarnya.
Dalam wawancaranya AHY mengatakan dengan berdirinya PLTS Cirata ini semoga bisa memenuhi kebutuhan Masyarakat, Karena Indonesia mempunyai potensi yang besar "baru di Cirata saja PLTS ini sudah bisa menghasilkan 192 MWp dan bisa mengalirkan listrik ke 50 ribu rumah" ujar AHY.
AHY mengatakan "kami dari menko di bidang infrastruktur dan pembangunan kewilayahan akan memberikan kebijakan-kebijakan yang memihak pada perkembangan energy bersih yang terbarukan sehingga dampaknya akan bisa kita dirasakan langsung dalam pertumbuhan ekonomi sehingga bisa mensejahterakan masyarakat dan lingkungan" ujarnya
AHY berharap selanjutnya pihak PLN akan terus maju dan memberikan inovasi -inovasi terbaik dengan mengadakan kerjasama dengan berbagai partner baik dari dalam dan luar negri.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata yang di resmikan oleh Presiden Jokowi pada tanggal 9 November 2023 ini adalah PLTS terbesar se Asia tenggara, bahkan terbesar ke tiga di dunia yang di kelola oleh PT. PMSE (Pembangkit Jawa Bali Masdar solar energy) hasil kerjasama antara PLN Nusantara Renewables (PLN NR) dengan Masdar, perusahaan energi asal Uni Emirat Arab (UEA), dimana PLN NR memiliki saham 51% dan Masdar memiliki 49% bertujuan untuk meningkatkan energi terbarukan (EBT) di Indonesia.
Dengan adanya PLTS ini diharapkan dapat berkontribusi dalam mengurangi tarif listrik di sistem Jawa-Bali.
Tim