Beredarnya kabar di berbagai media sosial,baik Facebook,Tik tok dan media Online lainnya,bahwa di lokasi Tambang emas Rakyat yang ada di Kilometer 2 Kecamatan Hutabargot Mandailing Natal,ada karyawan tertimbun dalam lobang dan tewas, karyawan Lobang salah satu Lobang Toke Tambang berinisial B.
Berita dan kabar itu di bantah langsung oleh Ketua group Karyawan lobang B, Ajat panggilannya.
Ajat yang sudah menjadi warga Mandailing Natal ini,mengatakan tidak ada karyawan atau anggota kami yang tertimbun longsor atau tertimbun dalam lobang, kami karyawan Toke B yang terakhir di dalam, kami semua mengetahui akan robohnya lobang sehingga kami para karyawan dan anggota kami naik ke atas, dan semua selamat.
Ajat selaku ketua group karyawan yang beranggotakan 31 orang mengatakan "semua anggota saya selamat semua bang".Dan lobang itu telah di tutup,karena telah roboh,toke bilang di tutup aja. Percakapan ini berlangsung satu minggu yang lalu.
Waya nama panggilan salah satu ketua group karyawan Tambang Lobang B, juga mengatakan hal yang sama bahwa, "kami juga merupakan anggota atau karyawan B " tidak ada karyawan kami yang tertimbun atau hilang...anggota saya berjumlah 13 orang ada semua. jauh sebelom Robohnya lobang kami di Grup ini telah berhenti jadi karyawan Toke,B.
Terkait berita berita yang beredar, mengatakan bahwa di lobang tambang emas Hutabargot ada karyawan yang tertimbun,itu informasi yang salah atau tidak benar,tidak sesuai dengan faktanya, kalau ada yang tertimbun, siapa orangnya,orang mana karyawannya, masa tidak di cari keluarganya. cetus Waya dan Asep orang Jawa yang telah berdomisili di kecamatan Panyabungan, Kami bang tidak pernah membiarkan kawan kami atau anggota kami celaka apalagi tertimbun di dalam lobang, sahut Waya.
kami dalam Group ini memang sebelom Roboh lobang Toke itu telah berhenti. Kami berharap pemberitaan itu harusnya berita yang benar,janganlah memperkeruh suasana, imbuh waya dan Asep.
Kita Ketahui bersama pertambangan emas di Kecamatan Hutabargot memang tidak ada izin,akan tetapi untuk saat ini sangat di butuhkan oleh berbagai masyarakat,karena telah terbukti meningkatkan perekonomian Mandailing Natal,mengurangi pengangguran seribuan orang, telah dirasakan oleh masyarakat itu sendiri,dengan produksinya tambang emas ini,tingkat kejahatan di tengah tengah masyarakat berkurang karena semua pada sibuk naik gunung turun gunung cari bijian emas,semua kecipratan rezeki.
Baru baru ini tepatnya hari senin 03/02/2025 Kapolres dan sejumlah personil dan Gabungan TNI Polri,Satpol PP, unsur forkopincam Hutabargot melakukan Razia turun langsung ke lokasi tambang di kilo meter 2 kecamatan Hutabargot.
Selain melakukan Razia, kapolres memastikan informasi yang beredar tentang karyawan yang tertimbun longsor dan tewas dalam lobang, serta memastikan adanya kabar terciumnya bau busuk bangkai dari lobang.
"Tadi sudah kita cek, kita berkeliling disepanjang camp tambang. Tidak ada bau busuk dan karyawan yang tertimbun. Masyarakat juga tadi kita tanyakan soal ini, tapi semua mengaku tidak ada. Berarti bisa dipastikan informasi itu tidak benar adanya," ungkap Arie Paloh,Kapolres Madina.
Arie Paloh menegaskan pihaknya tidak pernah membenarkan adanya tambang emas ilegal. Ia menyebut bakal terus menggandeng pemerintah daerah dan TNI dalam mengedukasi masyarakat untuk tidak menambang lagi ke depannya.
"Jadi penambangan emas tanpa izin atau ilegal ini tidak pernah kita benarkan. Seperti saat penertiban di wilayah kilo 2 Hutabargot ini, tadi sudah kita sampaikan kepada masyarakat yang ada di bawah dan di gunung agar segera berhenti menambang," jelasnya.
( Tega Kurnia )