"Ngantri dek?? BPJS yaaa?? hahahaha.. oouh BPJS, masih honorer yaa?? hahaha.. kebetulan saya kan (sambil menunjukan logo perusahaan di baju seragamnya) saya gak ngantri dek, pasien prioritaas.. hahahahaa" (ketawa sambil memperlihatkan mimik wajah mengejek) seakan sedang memamerkan bahwa dia seorang karyawati sebuah perusahaan yang diakui dirinya sebagai pasien prioritas.
Hal ini menimbulkan banyak reaksi negatif para netizen di sosial media X, bahkan ada yang mencari informasi nama dan data lengkap si pengunggah video tersebut, salah satunya adalah akun Anonimouse ( @YourAnonVD ) dia meng upload di media sosial X, dan menulis:
"DWI CITRA WENI. PENGHINA MASYARAKAT PEKERJA HONORER. KURANGAJAR KAU!EMANG KENAPA DENGAN PEMAKAI BPJS? UDAH KAYA RAYA KAU?, netizen yang Budiman, waktu dan tempat dipersilahkan"
Tulisnya. lengkap dengan menyertakan tampilan video dan foto nama lengkap, alamat, nomor handphone serta tempat dimana Dwi Citra Weni ini bekerja.
Unggahan ini cukup viral dengan mendapatkan perhatian publik 500.000 tayang, like 5300 dan retweet 1400.
Beragam komentar juga dilontarkan dari para pengguna X, Diantaranya:
YANTI @DS_Yanti
"Ngaku pasien prioritas, tapi etika mulutnya malah gak dijadikan prioritas"
Vanilla_almadina @AntarticaSnowWW
" @Official_TIMAH , wajib pecat karyawan modelan gini, masa perusahaan besar mempekerjakan manusia SDM rendah gini? Bikin malu perusahaan aja"
Leo'nardo @WebyWiguno18
"Yth. Kepada @Official_TIMAH … sebaiknya mempekerjakan orang yang memiliki attitude dan empaty yang tinggi terhadap kalangan bawah,dibandingkan orang yang ada dalam video diatas"
Dalam video tersebut menggambarkan sebuah kesenjangan sosial yang ada di Indonesia, dimana para honorer dan pengguna BPJS dianggap rendah dan remeh oleh pengunggah video seorang karyawati PT. TIMAH bernama Dwi Citra Weni di Bangka Belitung, apakah keadaan tersebut nyata adanya dalam kehidupan sosial masyarakat di Indonesia? Apakah benar pihak Rumah Sakit memperlakukan pasien dengan berbeda-beda perlakuan pelayanan tergantung tingkat sosial mereka?
Pemerintah dalam hal ini adalah Kementrian kesehatan sebaiknya bisa melakukan langkah konkrit agar hal yang diduga di atas tidak terjadi terhadap masyarakat kalangan bawah.
Reporter : Sudarsono Dars
