Arian Aprizan, Ia menyoroti lambannya respons pemerintah dalam menangani persoalan ini, sementara masyarakat terus menderita akibat infrastruktur yang tak kunjung diperbaiki, kamis (13/3).
“Kondisi jalan yang rusak ini bukan lagi sekadar keluhan tapi sudah menjadi jeritan dan tangisan masyarakat. Jalan yang seharusnya menjadi akses utama bagi mereka justru berubah menjadi penghalang besar dalam kehidupan sehari-hari. Ini masalah serius yang harus segera ditindaklanjuti oleh Bupati Sarolangun,” tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa kondisi jalan yang rusak tidak hanya menyulitkan mobilitas warga, tetapi juga berdampak besar terhadap perekonomian, pendidikan, dan kesehatan. Banyak warga kesulitan mengangkut hasil pertanian, anak-anak sekolah terhambat, dan akses menuju fasilitas kesehatan menjadi sangat sulit, terutama saat hujan yang membuat jalanan berlumpur dan nyaris tak bisa dilewati.
"Menekankan bahwa pemerintah daerah tidak boleh tinggal diam. Ia mendesak Bupati dan wakil bupati minimal untuk segera turun ke lapangan dan melihat langsung penderitaan masyarakat akibat infrastruktur yang buruk,'' ungkapya.
Lalu, Ia meminta. Pemerintah daerah segera mengalokasikan anggaran dan menjadikan perbaikan jalan sebagai prioritas utama.
“Janji politik harus dibuktikan dengan tindakan nyata. Jangan sampai rakyat terus menjadi korban ketidakpedulian. Ini saatnya membuktikan bahwa kepemimpinan baru benar-benar hadir untuk rakyat,” bebernya.
Pernyataan ini menjadi suara perwakilan masyarakat yang menuntut perubahan nyata. Kini, semua mata tertuju pada Bupati Sarolangun, apakah akan segera bertindak atau membiarkan penderitaan masyarakat terus berlanjut," tutupnya.(RH47)
