Sekretaris Daerah Kabupaten Tolikara, Papua Pegunungan Dr Yosua Noak Douw, S.Sos, M.Si, MA.
411 Total Pengunjung , 75 Pengunjung Hari Ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tolikara, Provinsi Papua Pegunungan sejak dua tahun belakangan sudah menjalankan kegiatan makan sehat bergizi dengan nama Program Sarapan Sehat Anak Sekolah (Sarasehans).
Program tersebut merupakan bentuk lain dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah pusat dan saat ini sedang dijalankan di berbagai sekolah di Indonesia. Program Makan Bergizi Gratis bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat terutama anak dan ibu serta mengurangi angka stunting dan malnutrisi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Tolikara Dr Yosua Noak Douw, S.Sos, M.Si, MA mengatakan Sarasehans merupakan program unggulan Pemkab Tolikara. Program tersebut diluncurkan dalam rangka mewujudkan generasi yang sehat dan cerdas yang merupakan penjabaran dari visi dan misi Menuju Tolikara yang Unggul, Mandiri, dan Sejahtera.
“Jadi Sarasehans itu bentuk lain dari Program Makan Bergizi Gratis yang saat ini sedang dilaksanakan di berbagai kabupaten maupun kota di Indonesia, termasuk tanah Papua. Sarasehans ini sudah berlangsung dua tahun belakangan,” ujar Yosua Noak Douw melalui keterangan tertulis dari Wamena, kota Provinsi Papua Pegunungan,
Menurut Yosua, doktor lulusan Universitas Cenderawasih, dalam pelaksanaan Sarasehans Pemkab Tolikara mempercayakan mama-mama dari Gereja, Masjid, Dharma Wanita, Bhayangkari dan Persit serta Ikatan Bidan Indonesia.
“Dalam rangka menyukseskan Program Sarasehans di Tolikara kami mengalokasikan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD sebesar Rp 5 miliar. Sementara ini, fokus MBG meliputi sekitar delapan sekolah dasar. Kami juga menyertakan menu berbahan pangan lokal mengingat kandungan gizi pangan lokal ,” kata Yosua Douw.
Menurut Yosua, selama pelaksanaan program tersebut pelaksana di lapangan tidak hanya diberikan makanan bergizi tapi. Namun, ada rapor kesehatan anak sekolah. Jadi, setiap minggu dilakukan penimbangan berat dan tinggi badan setelah diberi makan bergizi gratis. Selain itu, anak-anak juga diwajibkan mengisi daftar agar dilakukan evaluasi setiap minggu terkait perkembangan tingkat tumbuh kembangnya.
Yosua mengharapkan agar pemerintah pusat memprioritaskan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis dari aspek anggaran mengingat Tolikara sudah melaksanakan Program Makan Bergizi Gratis sejak 2023. Ia mengaku, Tolikara menjadi pilot project, proyek percontohan dan rujukan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis di Papua Pegunungan.
”Tolikara menjadi pilot project Program Makan Bergizi Gratis menjadi bisa jadi rujukan. Tolikara bisa mendapat prioritas pemberian anggaran mengingat karena selama ini kami sudah menjalankan Program MBG dengan sukses dan berhasil dengan nama Program Saransehans,” kata Yosua.
Selama ini, dampak dari pemberian makan siang bergizi melalui Program Sarasehans sangat membantu orang tua. Banyak murid yang sebelumnya yang selalu rajin ke sekolah lebih aktif dan semangat dalam mengikuti proses belajar di kelas. Bahkan mereka yang kerap tidak masuk kelas, malah tertarik kembali masuk sekolah.
“Kita juga memantau dampak dari pemberian makan siang bergizi melalui Program Sarasehans. Sekolah yang sudah mengikuti program ini benar-benar dipenuhi banyak murid. Saat ini Program Sarasehans diikuti delapan sekolah di Tolikara,” kata Yosua.
Yosua menambahkan, anak-anak yang sebelumnya jarang masuk kelas, malah semakin rajin ke sekolah. Orang tua murid punya tanggung jawab menyiapkan anak dari rumah ke sekolah sekolah dan akan dilayani dengan sarapan sehat anak di sekolah.
Program tersebut, kata Yosua dilakukan setiap hari Senin-Jumat dan masing-masing kelompok ibu-ibu diberikan tanggung jawab untuk mengelola setiap sekolah dasar.
“Jadi jika ada apa-apa terhadap siswa yang mengkonsumsi makanan, kita langsung tanyakan kepada kelompok yang bertanggung jawab terhadap sekolah itu. Karena itu, sejauh ini pelaksanaan program berjalan aman meski dengan dukungan anggaran yang minim,” katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tolikara Dr Imanuel Gurik, SE, M.Ec mengatakan, Program Sarasehans juga dilanjutkan dari Program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Program HPK ini sudah dilaksanakan era Bupati Bupati Tolikara Usman G Wanimbo.
“Kalau Program HPK lokus perhatian pemerintah sejak anak dari kandungan sampai balita, Sarasehans mulai dari usia TK dan SD. Kami sudah mempunyai cara bagaimana mengelola Program Makan Bergizi Gratis sehingga untuk Tolikara prioritas kekhususan dari sisi anggaran pusat dan menjadi icon di Papua Pegunungan,” kata Imanuel.
Reporter (ASERMURIB )