Jakarta ,detiksatu.com– Ribuan massa dari berbagai elemen masyarakat turun ke jalan dalam demonstrasi besar pada 27 Maret 2025 di depan Gedung DPR RI untuk menyuarakan penolakan terhadap Undang-Undang TNI yang dinilai bermasalah dan mengancam hak-hak sipil. Di tengah derasnya aspirasi rakyat yang disampaikan dengan lantang, isu kriminalisasi tenaga medis semakin menambah bara dalam perjuangan mereka, sebab tenaga kesehatan yang justru menjadi korban kebijakan represif hanya karena menjalankan tugas kemanusiaan mereka.
Namun, aksi damai ini tidak berlangsung tanpa gangguan. Berbagai bentuk provokasi muncul di berbagai titik, memanaskan situasi yang awalnya terkendali. Keberadaan intel yang teridentifikasi membawa senjata api semakin meningkatkan ketegangan, memunculkan ketakutan di kalangan demonstran yang khawatir akan potensi kekerasan yang lebih besar. Di tengah eskalasi tersebut, Tim Humanies sebagai garda terdepan kemanusiaan bergerak cepat dengan menyiapkan tim relawan yang menyediakan layanan medis, obat-obatan, dan logistik untuk memastikan keselamatan para peserta aksi, terutama mereka yang mengalami luka akibat bentrokan yang tak terhindarkan.
Demonstrasi yang berlangsung sepanjang hari ini menjadi simbol perlawanan rakyat terhadap kebijakan yang dinilai tidak berpihak pada kepentingan publik. Sementara aparat keamanan semakin memperketat pengamanan dengan tindakan yang semakin represif, gelombang massa terus bertahan, menegaskan bahwa perjuangan untuk menolak kebijakan yang merugikan rakyat tidak akan berhenti begitu saja. Aksi ini pun menandai titik kritis dalam dinamika sosial-politik Indonesia, dengan pertarungan antara rakyat yang menuntut keadilan dan negara yang berupaya meredam gejolak dengan berbagai cara.
reporter: Syarifah Fadiyah Alkaff